Pasien kanker yang menginap di Rumah Anyo umumnya berasal dari luar Jakarta. Antara lain, Makassar, Lampung, Banjarmasin, dan kota-kota lain. Tetapi, pada kasus tertentu, ada juga pasien dari kawasan pinggiran Jakarta yang "terpaksa" menginap di Rumah Anyo karena pertimbangan penghematan ongkos.
Rumah singgah itu menjadi alternatif bagi penderika kanker dari daerah karena lokasinya yang dekat dengan Rumah Sakit (RS) Dharmais serta RS Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.Rumah Anyo sama sekali tidak menjalankan fungsi layanan medis kepada para tamu. Rumah itu hanya menampung sementara para penderita kanker, khususnya anak-anak, yang sedang menjalani terapi di Jakarta.Rumah Anyo hanya menarik "iuran kebersihan" Rp 5.000 (lima ribu rupiah) per hari. Uang itu memang hanya untuk ongkos menyapu lantai dan mengganti seprai.
Rumah tersebut dilengkapi 6 kamar mandi, mesin cuci dan tempat jemuran, beberapa ranjang, dapur, serta musala. Komputer untuk bermain anak juga disediakan, juga boneka, buku-buku, sepeda, dan organ di sudut ruangan.Salah satu minimarket membantu kebutuhan sembako, sementara CSR beberapa perusahaan juga turut memberikan kontribusinya.
(sumber : JPNN.com - Detik )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar